Umar Bin Wahab
Umar bin wahab dahulunya adalah penyembah berhala yang musrik. Ia tidak mengenal Allah, bahkan ia mengingkari kalimat “La Ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah”. Banyak orang-orang kafir yang telah masuk islam, tapi Umar enggan masuk islam.
Para kerabatnya telah terbunuh pada saat perang Badar. Lalu Umar berkumpul dengan shafwan bin Umayyah didekat ‘rumah tua’ (Ka’bah). Keduanya berkumpul didekat saluran air, dan bermusyawarah tentang suatu hal yang rahasia. Tidak ada pihak ketiga yang mendengarkan pembicaraan mereka, kecuali Allah .
“Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu? “Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Al-Mujadilah [58] : 7)
Umar berkata kepada shafwan, “aku ingin ada seseorang yang mengurusi keluargaku dan hartaku. Aku akan pergi menemui Muhammad di madinah, dan aku ingin membunuhnya.” Shafwan berkata, “aku yang akan mengurusi keluarga mu,dan menjaga anak-anakmu. Darah mereka adalah darahku. Kehancuran mereka adalah kehancuranku.” Umar berkata, “rahasiakanlah masalah ini” “aku akan merahasiakannya” kata shafwan. Umar berkata, “aku akan pergi menemui Muhammad. Akan aku katakana kepadanya, ‘sungguh aku menginginkan para tawanan, yakni aku ingin melihat orang-orang orang yang dulu ikut perang Badar.’ Mereka berjumlah 70 tawanan di madinah. Dan jangan engkau katakana hal ini kepada seorang pun.”
Umar bin wahab segera pergi. Ia mengambil pedangnya dan dibubuhinya dengan racun berwarna biru hingga pdang itu Nampak semua pedang nya berwarna biru. Lalu ia pergi berjalan pada malam hari, dan sampai madinah sebelum matahari tenggelam esok hari. Ia melihat Umar bin khaththab, dan agaknya Umar telah didatangi oleh firasat iman. Ia melihat adanya setan yang berada di kepala orang kafir tersebut.
Umar berkata kepada para sahabatnya, “aku meliha setan menitis dalam diri orang ini, yakni pada diri Umar bin wahab.” Maka Umar menemui Umar dan berkata, “maukemanakah engkau wahai Umar?” Umar menjawab, “aku ingin mendatangi para korban perang yang ditawan Muhammad.”
Lalu mengharumkan baju dan pakaiannya dengan minyak misik, dan membawa Umar kepada nabi Muhammad sebagai sandera. Padahal pedang masih ditangan Umar. Umar membawanya ke hadapan Rasulullah. Rasulullah tidak bersenjata, sedagkan Umar membawa pedang yang di bubuhi racun.
Rasulullah berkata, "Wahai Umar, apa yang menyebabkanmu datang ke sini?" Umar menjawab, "Aku datang untuk menjenguk kerabatku yang engkau tawan sebagai korban perang Badar." Rasulullah bersabda, "Tidak. Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sungguh engkau telah duduk bersama Shafwab bin Umayyah pada malam tertentu dan hari tertentu didekat saluran air Ka'bah dan engkau berkata kepada Shafwan, "Aku ingin membunuh Muhammad, tapi bagaimana dengan keluargaku dan anak-anakku.' Shafwan berkata kepadamu, 'Pergilah, aku akan mencukupkanmu untuk mengurusi anak-anakmu.' Kemudiang engkau melumuri racun dipedangmu selama sebulan. Dan tidaklah اَللّهُ memberikan kekuasaan kepadamu untuk melakukan hal itu."
Umar segera bangkit dan berkata, "Asyhadu alla ilahaillallah wa annaka Rasulullah (Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain اَللّهُ dan bahwa engkau adalah rasul اَللّهُ)."
"Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?" (Ath-Thur : 15)
"Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) berdasarkan hawa nafsunya. Ucapannya itu hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat." (An-Najm : 1-5)
Didalam kisah Umar tersebut terdapat beberapa yang bisa diambil, yakni :
1. Ibnu Umar berkata, "Kita sedang berbicara bahwa ketenangan itu muncul dari lisan umar.
2. Ilmu اَللّهُ dan keluasannya (Al-An'am : 59)
3. Mukjizat Nabi Muhammad, sungguh اَللّهُ memberitahu tentang berbagai masalah.
4. Barang siapa yang telah mengklaim diri mengetahui sesuatu yang gaib, sungguh ia telah berdusta kecuali Nabi dan Rasul (An-Naml : 65)
5. Keutamaan yang dimiliki Umar, karena tatkala ia mengetahui kebenaran, ma ia segera tunduk kepadanya dan menyatakan masuk Islam, serta tidak mengingkarinya. Maka ia menjadi salah satu pahlawan Islam.
0 comments:
Post a Comment