Pages

Saturday, November 23, 2013

Life is A Game

Hidup itu bagaikan sebuah permainan
Setiap level akan makin rumit
Kerumitan itu adalah masalah, cobaan, dan ujian.
Sedangkan bonus dan bantuan adalah keringanan dari-Nya
untuk membantu kita menyelesaikan masalah tiap level
Kita memiliki beberapa kesempatan nyawa
Yang berarti Tuhan memberikan kita kesempatan
Untuk berubah, dan menjadi lebih baik.
Sama hal nya dengan kita bermain game
Kita berusaha untuk mendapatkan skor sebanyak-banyaknya
Untuk menjadi yang pertama dan terbaik di mata tuhan.
Untuk mendapatkan penghargaan di akhir nanti.
Kita berusaha untuk menjadi yang terbaik di akhir nanti.

Pentingnya Kasih Sayang Orang Tua

Saya (penulis blog ini) ingin berbagi sedikit cerita pengalaman saja. Usia saya masih 15 tahun 4 bulan. Meskipun begini saya punya banyak pengalaman. Salah satunya topik yang akan saya bahas ini, tentang kasih sayang orang tua kepada anak. Karena ini saya sendiri yang mengalami, dan karena status saya yang masih seorang anak.

Ya, saya memang berpikir kalau saya ini anak yang kurang ajar karena menulis postingan seperti ini di blog pribadi saya sendiri. Namun, ini lah yang saya rasakan. 'Mereka berdua (orang tua) ada di rumah, bahkan setiap hari, tapi hati saya selalu merasa sendiri seakan-akan tidak ada mereka. Dan jikalau kami berbicara, itu kami saling berteriak...padahal jarak diantara kami hanyalah 2 meter saja'. Kami saling berteriak bukan lah karena jarak, tapi karena hati. Hati kami tidak saling dekat, itu karena komunikasi antara kami sangatlah kurang. Mengapa saya tidak sering berkomunikasi kepada orang tua saya? inilah jawabannya.

Jawabannya....

Saya trauma akan kata-kata kasar yang mereka berdua lontarkan. Ekspresi mungkin seperti acuh, tapi telinga tidak ada yang bisa menutupi, saya tetap mendengar apa yang mereka lontarkan meskipun wajah saya seperti tidak peduli. Mereka selalu melontarkan kata-kata kasar ketika saya berbuat salah. Karena itu saya selalu merasa ini gak perlu dibicarain, enggak usah kasih tau deh entar mama marah, kasih tau ke mama gak ya, ah entar mama marah lagi. Jadi maksudnya karena saya takut untuk membicarakan ini kepada orang tua. Karena mereka setiap kali saya berbuat salah mereka melontarkan kata-kata kasar. Yang paling melukai hati saya adalah ketika ibu saya berkata "Mama benci sama kamu"... Meskipun ibu saya tidak benar-benar benci, tapi kata-kata itu sudah tertanam dihati kalau dia membenci saya. Apalagi itu terucap saat saya masih kecil, kata-kata itu sulit dilupakan. Dan kalau saya terlambat siap-siap ke sekolah ibu saya selalu berkata "Lelet banget!" saya selalu bertanya-tanya, apakah saya selelet itu kah? meskipun saya sudah berusaha untuk tidak lelet. Bahkan tidak jarang ibu saya berkata "Otak kamu itu dipake" ketika mengetahui nilai saya jelek. Detik itu juga saya merasa kalau saya itu bodoh. Setidak berguna kah saya, sampai ibu saya berkata seperti itu? Dimana semua letak kata-kata kasar itu selalu menjadi pertimbangan untuk melakukan sesuatu agar tidak mendengar kembali kata-kata itu.

Saya tidak berani menyalahkan orang tua saya, karena itu semua salah saya makanya orang tua saya berkata /bertingkah seperti itu. Tapi untuk para orang tua, sebaiknya jika anak nya terlihat ada masalah atau sesuatu segera bicarakan, jangan semua hal di anggap serius. Bicarakan baik-baik, kalau anak anda berbuat salah tegurlah secara dengan sewajarnya... jangan sampai mengeluarkan kata-kata kasar, karena itu semua akan menimbulkan bekas, baik bagi masa depannya ataupun kehidupannya. Sebagai pengalaman, saya pernah hampir mempunyai nekat untuk menjadi anak liar... mencari petualang baru untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain, karena saya sudah putus asa mencari kasih sayang dari orang tua saya. Karena semua yang saya lakukan... pikiran saya akan menuju "Ibuku membenciku" jadi semuanya terbatas. Apalagi untuk bercerita tentang masalah, karena sudah tertanam kata-kata benci itu. Kini saya mencari petualang cinta dari segala sisi, untung nya saya masih belajar tentang agama, jadi tidak kelewatan... Dan saya memang belajar dari masa lalu. Jadi semuanya saya lewati berdasarkan pengalaman yang ada, saya tidak mau sampai itu terjadi dua kali. semua nya ini untuk mencegah semua terjadi lagi untuk yang kedua kalinya.

Dan untuk para orang tua saya himbau untuk tidak semudah itu mengeluarkan kata-kata kasar, apalagi jika anak anda pada saat masa pertumbuhan, semua itu akan melekat dihati dan membekas, akan terpengaruh hanya dengan karena kata-kata orang tua saja. Seperti hal nya dengan saya, saya selalu takut untuk berbicara kepada ibu saya karena saya takut berbuat salah dan ibu saya akan berkata kasar. Saya akan menangis ketika seseorang berkata hal yang sama kepada saya meskipun itu bukan ibu saya. Tuhan memberikan anda anak sebagai anugrah dan amanah yang harus dijaga hingga sampai tiba waktunya anda melepaskannya.

Dan para orang tua tetap awasi, tapi jangan terlalu over protective, biasanya orang tua yang over protective menyebabkan anaknya semakin ingin untuk melanggar aturan, tetapi jangan terlalu dibebaskan. Saya harap cerita singkat saya ini menambah manfaat.