Ini adalah cerpen ASLI 100% Karyaku sendiri. Rencananya cerita ini akan aku kembangkan lebih lengkap dan lebih jelasnya, karena awalnya ini adalah hanya skenario dari sebuah novel yang ingin aku buat dari hasil karya tanganku sendiri. Namun, karena ada sebuah kepentingan yang lebih penting jadi aku relakan cerita ini untuk dikumpulkan kepada guru, karena aku terpilih untuk ikut lomba cerpen tingkat Nasional. Cerita ini aku hanya asal-asalan aja, tapi mengandung makna. Silahkan Menyimak cerita ini :
USAHAKU MENJADI SEORANG ANAK BERPRESTASI DAN SUKSES
Pada suatu hari ada seorang gadis kecil bernama LITA. Lita kelas 2 SMP, ia sekolah di SMP Masykur Jakarta. Lita adalah anak satu-satunya dari pasangan Bp. Usman dan Ibu. Melinda. Lita adalah bukan termasuk anak yang pintar dan berprestasi, Lita termasuk golongan anak yang tidak pintar dan tidak bodoh, jadi Lita termasuk anak yang sedang-sedang saja. Lita ingin menjadi anak yang berprestasi, tetapi mimpinya itu tidak pernah menjadi sebuah kenyataan. Ia terus bermimpi bahwa ia adalah anak yang berprestasi mimpi itu tidak pernah menjadi sebuah kenyataan.
Pada suatu ketika Lita belajar 1 malam penuh, dari pulang sekolah ia langsung mandi lalu belajar, lalu saat selesai belajar ia tidur siang dan shalat, saat malamnya ia belajar dengan serius. Saat keesokan harinya ia mulai sekolah dan hasilnyapun cukup memuaskan, dan Lita sangat senang dengan hasilnya. Saat sesampainya dirumah ia memberi tau ibunya bahwa ia mendapat nilai bagus, ibunyapun sangat senang.
Saat sebelum tidur Lita ingin bertanya kepada ibunya “bu, bagaimana sihh bu menjadi seorang anak yang pintar…??? Lita ingin buu menjadi anak yang pintar… Supaya Lita saat dewasa nanti bisa menjadi anak yang sukses buu…. Caranya bagaimana bu..??” Tanya Lita, “caranya itu sangat mudah Lita hanya lima saja, tetapi sangat berat untuk dilakukan…. Jika kamu merasa berat kamu harus lawan, karena sangat sulit sekali bila dilakukan…. Bagaimana kamu masih ingin mengetahuinya…???” jawab ibu, “ya…. Lita masih ingin tahu…. Bagaimanapun caranya Lita ingin tahu biar Lita bisa menjadi anak yang sukses dan berprestasi bu….!!!” Sahut Lita. “Baiklah, pertama kamu harus Manurut apa kata orang tuamu, karena dengan menurut itu kamu bisa bahagia dunia akhirat…. Kedua kamu harus belajar Jujur dan terbuka kepada orang tua atau keluarga... jangan kamu berbohong.. karena kalau kamu jujur kamu akan menjadi orang berwibawa dan dihargai oleh semua orang…. Ketiga kamu harus Disiplin terhadap waktu, kegiatan, PR kamu disekolah, dan lain-lain… belajar Disiplin itu sangat susah lhoo….!! Kalau kamu disiplin nikmatnya Dunia dan Akhirat…. Ke empat, kamu harus Rajin Belajar… tidak perlu setiap hari kamu belajar, jika hanya 1 lembar buku saja tidak apa-apa... yang penting kamu belajarnya serius…. Yang terakhir kamu harus Rajin beribadah shalat 5 waktu, tadarus Qur’an, banyak-banyak meminta kepada Allah, mengamalkan ibadah-ibadahmu, hafalkan Al-Qur’an, perbanyak berdzikir, perbanyak minta ampun kepada Allah dan orang tua…. Hanya itu…. Untuk yang lain-lainnya nomor sekian…!!” jawab ibu.
Sejak mendengar perkataan ibu tadi Lita mulai melakukannya minggu depan, karena kalau minggu ini ia tidak sanggup dan harus memahaminya terlebih dahulu, dan mencari maksed dari perkataan ibu.
Hari ini adalah hari pertama di minggu ke-2, Lita mulai melakukan diri sesuai yang diperintahkan dan disarankan oleh ibu, Lita mencoba 1 demi 1 langkah ia lakukan, dan 1 demi 1 cobaan yang memberatkan dia untuk melakukannya dia hadapi dengan ikhlas. Saat itu Lita tahu, ternyata betul kata ibu, bahwa menjadi anak yang pintar dan sukses itu cukup sulit dan sangat berat untuk dilakukan karena godaan syaitan.
Saat bel pulang sekolah telah berbunyi Lita segera menyegerakan diri ke halaman parkir dan menemui ibunya. Saat sesampainya dirumah ia segeera melepas seragam, mandi, ganti baju, lalu shalat dzuhur. Setelah semuanya selesai ia lakukan, ia langsung ke ruang keluarga menemui ibunya yang sedang menonton TV, Lita berkata “bu, ternyata saran yang ibu katakana itu sangat berat sekali ya bu untuk Lita laksanakan…!! Lita lelah bu, banyak sekali ujian dan cobaan…. Tetapi bu, saran yang ibu beritahu itu ada yang langsung menunjukan manfaat buat Lita buuu….!!! Lita senanggggg……… sekaliiii…..!!! karena Lita merasakan hal yang berbeda dari yang dulu buu…!!!” kata Lita, “iyaa Litaa, memang seperti apa yang ibu bilang sangaaattt…. Berat untuk dilakukan… tetapi hasilnya sangaaattt… senang kalau dirasakan…!! Apakah kamu mau terus mencoba Lita…???” kata ibu, “iya buu…!!! Lita harus tetap berusaha walaupun itu Lita tidak sanggup, karena Lita melihat teman-teman Lita yang berprestasi sangaaattt…… senang hidupnyaa…… kan Lita juga mau buu… !!” kata Lita, “hahahaaa…. Ibu juga tahu… tapi, kamu harus tahu… ada anak yang pintar karena keturunan… ada anak yang pintar karena belajar dengan giat… dulu kakak ibu kan pintar karena keturunan… kalau ibu lebih masuk ke Bapak… kakek kamu… jadi tidak pintar dan tidak bodoh… tapi yang penting kamu harus bisa disiplin dan jujur… apalagi masa-masa muda kamu ini masa-masa yang paling gampang terpengaruh… kelas 2 SMP itu kan masa-masa remaja, masa-masa yang mengalami perubahan… jadi kamu harus mengerti keadaan dan jangan bergaul secara bebas…!!” kata ibu.Malam telah menunjukan pukul 10.05 waktunya Lita untuk tidur, saat tidur ia masih tidak mengerti maksud dari perkataan ibu. Ia lalu tertidur dan hilang fikiran itu.
Esok harinya, ada seorang anak baru lelaki,bernama Rio, dia berasal dari Bogor. Entah Lita melihat tampang lelaki tersebut seperti sangat berbeda, dan tanpa Lita sadari, Lita menyukai lelaki tersebut. “Aduuuhhh……..!!!! Litaa Litaa Litaaa….. kok kamu begini sih litaaa…!! Kamu kan mau pintarr… udah ya Lita jangan difikirkan..!!” bicara Lita kepada dirinya sendiri. Suatu hari guru matematika Lita memberikan tugas kelompok, dan pada saat itu kelompok Lita terpilih dengan lelaki tersebut. “Liiiiitttttaaaaaaaa..!! terpaksa ibu kelompokan engkau dengan 2 anak laki dan 1 perempuan yaaa…!!!” kata guru matematika Lita, “iyaa buuu…. Tidak apa-apaa kok buu….!!” Jawab Lita, padahal dalam hatinya Lita merasa senang karena dia berkesempatan berkelompok dengan Rio.
Bel pulang telah berbunyi, saat sampai dirumah entah kenapa Lita mulai sedikit berubah. Saat siang-siang yang sedang hujan deras itu ibu memanggil Lita, “Liiiiiiiittttttaaaaaaaaaa………!!!!!! Baannttuu iiibuuu beerreesss beerreesss naaakk…!!!” teriak dengan keras suara Ibu, “iyyaaaa buuu….!!!! Sebeeennntaaarr….!!!” Jawab Lita. “aduh buu… Lita lelah buu, bolehkah Lita istirahat buu..??” kata Lita, “hah…?! Kamu capee…??? Ya sudah istirahat sana…!! Tapi ingat waktu ya naak…!!” kata ibu, padahal Lita hanya nge-LES agar Lita bisa mengingat moment-moment tadi saja. “oh yaa…!! Aku telah bohong…?? Aku harus minta maaf sama ibu…!! Aduuhh….!! Ibu marah gak yaa…??” bicaranya dalam hati dengan penuh keraguan dan ketakutan.
Sebelum ia tidur, ia ingin meminta maaf kepada ibunya bahwa tadi siang saat hujan ia telah berbohong kepada ibunya, “bu… Lita ingin minta maaf bu…” kata Lita, “hah…?! Untuk apa Litaa..?? apa yang kamu lakukan…??” jawab ibu dengan penuh keraguan, “Tadi siang Lita bohong bu kepada ibu… sebenarnya Lita tidak tidur tetapi Lita hanya… hanyaa… hanyaa…” jawab Lita belum selesai dan ibu telah menyahutnya “hanya kenapa Litaa…??? Apa sih yang kamu lakukan…???” Tanya ibu, “Lita hanya ingin mengingat moment – moment tadi disekolah yang sangat seru sekali bu… maaf ya bu…” kata Lita dengan suara yang sangat melemah, “ohh… hanya ituu…?? Lalu kenapa kamu harus berbohong…?? Kamu bilang kamu mau jadi anak berprestasi, kebohongan itu sama saja membohongi diri kamu sendiri Lita… bagaimana kamu mau jadi anak yang sukses dan berprestasi…?? Kamu harus mengandalkan jujur… jangan menutupi kesalahan dengan bohong…!!! Jawab saja jujur, aduh buu… Lita sedang tidak mau… begitu saja… tak perlu kamu berbohong kan..?? kamu masih mau berbohong…?? Percuma usaha kamu untuk menjadi anak yang pintar kalau kamu masih ingin mau berbohong…!!” Ibu menasihati dengan nada tinggi seperti orang marah, “baiklah bu… Lita tidak akan melakukan kesalahan itu lagi…” jawab Lita dengan suara lemah, “ya sudah…!!! Cepat kamu tidur…!!!” jawab ibu.
Esok adalah hari Minggu, seperti biasa Lita pasti selalu bangun kesiangan. Saat ia bangun ia langsung sarapan lalu mandi, setelah mandi ia berhasil menyimpulkan bahwa hidupnya dilalui oleh cobaan, ujian, cinta, kebahagian, kesedihan, penyesalan, marah, kata “maaf”, kebohongan, kejujuran, dan ketaatan. Lita sekarang sedikit mengerti apa maksud perkataan ibu, ternyata kalau menurut kata-kata orang tua itu hasilnya senang dunia akhirat, kemuliaan dunia dan akhirat, mendapat pahala, rezaki dunia akhirat, surga ganjarannya, dihormati oleh orang-orang dunia akhirat, menjadi orang bijak dan berwibawa, disukai dan disenangi tetangga atau orang-orang, dan masih banyak lagi. Itu baru saja yang pertama, apalagi seluruhnya pasti hasilnya sangat bermanfaat, bahagia, dan lain-lain.
Saat waktu azan dzuhur telah berkumandang ia segera mengambil air wudhu dan shalat dzuhur. Saat selesai ia langsung berdo’a agar mimpinya menjadi sebuah kenytaan. Saat seusai Shalat ia segera menuju ruang makan untuk makan siang. Selesai makan siang ia akan belajar sebentar sampai jam menunjukan pukul 14.00 siang, saat jam 2 siang telah tiba ia segera tidur siang hingga alarm jam kamarnya berbunyi yaitu pukul 4 sore. Saat jam menunjukan pukul 4 sore ia segera bangun dan bergegas untuk mandi dan shalat ashar, setelah selesai semuanya ia ingin bermain computer nya, ia ingin bermain internetnya untuk mencari ilmu di dunia maya.
Malam telah tiba waktunya ia untuk tidur, tetapi ia sempatkan untuk kembali memahami maksud ibu, ia mencari-cari apa kelebihan darinya, ternyata saat dia tahu dia memiliki kelebihan designer, dan menulis atau membuat cerita atau menulis sebuah buku. “Waaw…!!! Aku baru tahu… aku bisa menjadi designer dan penulis yaa…??? Mm…. caraku untuk menjadi sukses ini jangan aku sia-siakan… aku bisa membuat sebuah buku… apabila laku aku akan menambah stock dan aku akan menjualnya lebih banyak… uangnya aku akan tabung untuk biaya sekolah ku dan kalau aku mau membuat buku lagi aku akan sangat membantu ibu dan papa untuk mengurangi beban biaya pengeluaran… ahh…!!! Aku mau mencoba ahh…!!” katanya untuk dirinya sendiri.
Esok adalah hari senin, saat hari senin telah tiba, ia tahu bahwa hari ini Libur karena guru-guru disekolahannya mengadakan rapat tentang sekolahnya, Lita ingin mencoba membuat buku atau cerpen yang kreasinya sendiri dan membuat designer sebuah kreasi sendiri agar ia mendapat penghasilan sendiri dan tidak memberatkan orang tuanya.
Siang-siang bolong yang sedang panas sekali Lita menyalakan AC kamarnya karena kepanasan, dan ia mencoba menulis sebuah buku cerita anak-anak, dan dalam waktu itu singkat yaitu 3 Jam ia telah menyelesaikan 156 halaman dengan singkat dan cepatnya, “hmm… bagaimana kalau cerita ini aku print lalu aku jadikan sebuah buku lalu aku jual ke sebuah perusahaan mm… semoga bisaa…!! Tapi… kalau aku gagal bagaimana yaa…??? Haduhh…?? Masa aku harus cari perusahaan yang lain lagi sihh…?? Ahh… gak mungkin semoga ajah diterima aminn…!!!” kata Lita dalam hatinya. Lalu ia mencoba mengeprint hasil buku ceritanya itu, dan ia datangi sebuah took untuk menjadikannya sebuah buku, tetapi sambil menunggu Lita mencari perusahaan yang mau menerima buku hasil karyanya. Awalnya ia mencoba perusahaan swasta, ia sedih sekali karena ia ditolak atau tidak terima, ia sedihh… sekali dan ia hampir putus asa, lalu ia mencoba mencari perusahaan Negara, dan Lita senang karena ia diterima buku buatannya dengan 1 buku seharga 20.000 pebukunya, saat dijual menjadi 25.000 jadi keuntungannya adalah Rp. 5,000,-. “akhirnya aku diterima juga syukurlah… ahh… aku mencoba mamasok 100.000 buku ahh… meskipun biaya besar siapa tahu dengan biaya yang cukup besar itu dapat membantu ku…!!” katanya kepada dirinya sendiri.
Sambil menunggu pembuatan buku 100.000 exemplar, ia belajar untuk saat sekolah nanti. “harga seluruhnya Rp. 2.500.000,- seluruhnya dek…!!” kata mbak-mbak perusahaannya, “hah…?! 2 juta…??? Waw…?? Oke… kalau melalui kartu kredit bisa gak mba…??” Tanya Lita, “bisa dek kartunya, kartu apa…???” Tanya mbaknya, “kartu debit BCA…!!” kata Lita, “ohh ada silahkan masukan nomornya…” kata mbak perusahaannya, begitu dan seterusnya. Setelah semua selesai, 5 jam kemudian seluruh buku buatannya terjual HABIS. Lita sangat senang, dan uang hasil penjualannya ditransfer ke rekeningnya Rp.500.000.000,- uang sebesar itu ditransfer, ia sangat senang dan ia membuat pasokan yang lebih banyak lagi hingga tabungannya di bank menjadi Rp. 5 miliar.
Selain dari kesenangannya itu hasil belajarnya dengan rajin itu membuahkan hasil yang sangat besar, ia menjadi anak terpintar di sekolahnya dan menjadi anak berprestasi se-provinsi tempat ia tinggal. Ayah dan Ibunya senang karena ia bisa menjadi anak sukses dan berprestasi. Dan kini Lita telah menjadi seorang anak yang sukses dimasa mudanya…
TAMAT
Halijah Syucha Pelu
SMP Negri 04 Bekasi Selatan
Kelas 7-8
0 comments:
Post a Comment